Penjodohan menggunakan kandang soliter.
Penjodohan merupakan usaha atau kegiatan menyatukan calon pasangan induk dengan
tujuan menghasilkan anakan atau produk. Ada beberapa tahap penjodohan salah
satunya merupakan tahap yang paling menentukan dalam sebuah keberhasilan
penangkaran burung murai batu, karena tahap ini tergolong sangat sulit.
terdapat dalam suatu penjodohan yang dapat mengakibatkan kematian induk betina
karena keagrasifan sang induk jantan.
Hal ini di akibtakan tingkat birahi antara burung
murai batu jantan dan betina yang sangat tidak seimbang. hal ini dapat
terjadinya insiden matinya indukan betina ini biasanya banyak di alami oleh
penangkar pemula, yang secara emosional ingin pasangan murai batunya cepat
cepat berproduksi. Untuk melakukan penjodohan yang minus risiko terjadinya
kematian salah satu indukan, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan.
Dari beberapa sumber anda sudah bisa mendapatkan
referansi yang paling akurat dalam masalah penjodohan diantaranya adalah
penangkaran yang sudah jelas, berbagai teknik yang diterapkan untuk melakukan
perjodohan burung murai batu. Meski tentunya mempunyai nilai kelebihan dan
kekurangan masing-masing teknik. Terjadinya insiden matinya indukan burung
murai batu betina ini biasanya banyak di alami oleh penangkar pemula yang
secara emosional ingin pasangan murai batunya cepat cepat berproduksi.
Penjodohan burung murai batu menggunakan kandang
soliter adalah teknik yang sangat umum dan sangat mungkin paling banyak
dilakukan oleh penghobi burung murai batu. Selain sangat praktis dan juga mudah
di terapkan, teknik ini juga relative aman dari risiko terjadinya luka-luka
hingga menimbulkan kematian pada salah satu pasangan saat nanti keduanya
disatukan dalam suatu kandang penangkaran.
Proses penjodohan dengan metode ini juga
memudahkan pemantauan terhadap tingkat birahi murai batu yang jantan dan sang
betina yang sedang dijodohkan. Tingkat birahinya, adalah indicator terpenting
sebelum calon pasangan murai batu kita itu di satukan dalam suatu penangkaran
tingkat birahi burung murai batu yang sama antara murai batu jantan dan betina,
merupakan syarat utama agar pasangan burung murai batu tersebut dapat berjodoh
dan segera melakukan proses reproduksi
Apabila salah satu dari kedua pasangan burung
murai batu tersebut ada yang belum cukup birahi, biasanya calon pasangan burung
murai batu agak susah berjodoh dan butuh waktu yang cukup lama agar pasangan
burung murai batu bisa menjadi pasangan yang cocok dengan menggunakan cara
seperti itu merupakan suatu penjodohan yang paling sederhana dan umum dilakukan
oleh beberapa penangkar burung murai batu namun kelamahan dalam metode
penjodohan ini adalah penangkar harus menyetel tingkat birahi antara burung
murai batu jantan dan betina agar tingkat birahinya kurang lebih bisa sama.
Jadi pada proses penjodohan menggunakan metode
ini memerlukan beberapa waktu untuk menyamakan tingkat birahinya. Kunci utama
agar calon pasangan murai batu itu bisa berjodoh dan segera berproduksi adalah
kesamaan tingkat birahi keduanya dengan mengunakan secara perjodohan soliter
dapat memudahkan kita mengatur dan mengontrol birahi masing-masing burung agar
mencapai tingkat yang ideal.
Pilih indukan jantan yang usianya diatas dua tahun
atau minimal sudah mengalami dua kali masa moulting atau mabung. Semakin
berumur indukan jantan semakin matang dan mapan emosi maupun birahinya. Untuk indukan
sang betina, sebaiknya berusia diatas setahun atau sudah mengalami moulting
pertama. Betina seperti itu biasanya sudah matang kelamin dan bisa diharapkan
produktifitasnya.